Selasa, 01 Januari 2013

Heru Wahyudi, S.Pd., M.Eng. Sebagai Pembicara Seminar Nasional UNY 2012

Kalau kita cermati sungguh-sungguh, berbagai temuan alat-alat modern dan rekayasa teknologi yang kita jumpai saat ini sebagian besar bermula dari fisika. Apalagi terjadinya fenomena kehidupan di alam yang sangat kompleks menjadikan pembelajar fisika dituntut peran serta dalam memberikan solusi melalui kemampuan intelektual dan daya kreatifnya.  
Demikian dikatakan guru fisika SMA Islam 3 Pakem Heru Wahyudi, S.Pd., M.Eng pada acara seminar nasional fisika dan pendidikan fisika  di UNY (17/11/2012).
Menurut ketua panitia, Pangastowo Rahmat Kalbuadi, seminar dengan mengambil tema “Konseptualisasi dan Interpretasi Fisika sebagai Konstruksi Masa Depan Ilmu dan Teknologi” ini menghadirkan empat pembicara yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan peserta seminar, khususnya di bidang Fisika Terapan dan Pendidikan Fisika.
Seminar juga menghadirkan tiga pembicara lain, Kardiawarman, Ph.D (UPI Bandung), Dr. Eng  Ferry Iskandar (ITB) dan Wipsar Sunu Brams Dwandaru, M.Sc.,Ph.D (UNY). Kegiatan yang dihadiri sekitar 350 peserta dari DIY maupun dari luar DIY ini dibuka oleh Dekan Fakultas MIPA Dr. Hartono, M.Si.
Menurut Heru, keberhasilan pembelajaran fisika sangat ditentukan oleh empat kompetensi guru. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru dan saling bersinergi yakni: pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.  
Seorang guru yang profesional diharapkan mampu menciptakan proses belajar mengajar yang nyaman dan mudah dipahami. Untuk mewujudkan hal itu diperlukan berbagai macam metode, strategi, kreativitas dan inovasi guru sehingga pembelajaran fisika menjadi lebih bermakna. Selanjutnya Heru menambahkan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ICT (Information and Communication Technologi) yang semakin pesat dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran fisika.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran fisika tidak hanya menitikberatkan pada aspek kognitif seperti menghafalal rumus, mengerjakan soal dengan menggunakan hitungan matematis yang  dituangkan di atas kertas. Akan tetapi mengingat tentang  hakekat fisika yang memiliki kekhasan maka pembelajaran fisika sangat perlu melibatkan kegiatan eksperimen, praktikum dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Dengan begitu, guru  dituntut berpikir kreatif dan inovatif dengan terus bersemangat dan menyemangati kepada pembelajar fisika sehingga terbentuklah generasi penerus bangsa yang cerdas dan kompetitif.