Kalau kita cermati sungguh-sungguh, berbagai temuan
alat-alat modern dan rekayasa teknologi yang kita jumpai saat ini
sebagian besar bermula dari fisika. Apalagi terjadinya fenomena
kehidupan di alam yang sangat kompleks menjadikan pembelajar fisika
dituntut peran serta dalam memberikan solusi melalui kemampuan
intelektual dan daya kreatifnya.
Demikian dikatakan guru fisika
SMA Islam 3 Pakem Heru Wahyudi, S.Pd., M.Eng pada acara seminar nasional
fisika dan pendidikan fisika di UNY (17/11/2012).
Menurut ketua
panitia, Pangastowo Rahmat Kalbuadi, seminar dengan mengambil tema
“Konseptualisasi dan Interpretasi Fisika sebagai Konstruksi Masa Depan
Ilmu dan Teknologi” ini menghadirkan empat pembicara yang berasal dari
latar belakang yang berbeda. Diharapkan dapat memperkaya khasanah
keilmuan peserta seminar, khususnya di bidang Fisika Terapan dan
Pendidikan Fisika.
Seminar juga menghadirkan tiga pembicara lain,
Kardiawarman, Ph.D (UPI Bandung), Dr. Eng Ferry Iskandar (ITB) dan
Wipsar Sunu Brams Dwandaru, M.Sc.,Ph.D (UNY). Kegiatan yang dihadiri
sekitar 350 peserta dari DIY maupun dari luar DIY ini dibuka oleh Dekan
Fakultas MIPA Dr. Hartono, M.Si.
Menurut Heru, keberhasilan
pembelajaran fisika sangat ditentukan oleh empat kompetensi guru. Ada
empat kompetensi yang harus dimiliki guru dan saling bersinergi yakni:
pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Seorang guru yang
profesional diharapkan mampu menciptakan proses belajar mengajar yang
nyaman dan mudah dipahami. Untuk mewujudkan hal itu diperlukan berbagai
macam metode, strategi, kreativitas dan inovasi guru sehingga
pembelajaran fisika menjadi lebih bermakna. Selanjutnya Heru menambahkan
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ICT
(Information and Communication Technologi) yang semakin pesat dapat
dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran fisika.
Oleh karena
itu, dalam pembelajaran fisika tidak hanya menitikberatkan pada aspek
kognitif seperti menghafalal rumus, mengerjakan soal dengan menggunakan
hitungan matematis yang dituangkan di atas kertas. Akan tetapi
mengingat tentang hakekat fisika yang memiliki kekhasan maka
pembelajaran fisika sangat perlu melibatkan kegiatan eksperimen,
praktikum dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Dengan
begitu, guru dituntut berpikir kreatif dan inovatif dengan terus
bersemangat dan menyemangati kepada pembelajar fisika sehingga
terbentuklah generasi penerus bangsa yang cerdas dan kompetitif.